PENINGKATAN PENGAMALAN AKHLAQUL KARIMAH

Pada situasi global seperti saat ini, pengaruh kebudayaan barat semakin mempengaruhi aspek-aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dimana nilai-nilai yang terkandung dalam budaya barat tersebut sangat jauh menyimpang dari sendi-sendi agama.

Aklaq masyarakat semakin menyerupai binatang, jauh dari hakekat dan kehormatannya sebagai manusia. Ditandai dengan hilangnya rasa malu akibat berbuat dosa, tidak adanya sopan santun, hilangnya rasa hormat, anak berani pada orang tua, yang muda tidak menghormati yang lebih tua. Selain itu masih ada perilaku amoral lainnya seperti tawuran, menghilangankan nyawa orang lain dengan membunuh, perbuatan asusila, penggunaan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan dan banyak perilaku lainnya.

Untuk menghindari semakin berkembangnya hal-hal tersebyt, diperlukan adanya pembinaan akhlaqul karimah. Pembinaan tersebut dilakukan dengan memberikan contoh konkrit dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dimulai dari kehidupan keluarga, yaitu dengan keteladanan dari orang tua dan tokoh masyarakat, yang mana bisa tercemin dari tingkah laku, pola pikir dan kepribadian masing-masing individu. Sehingga akhirnya bisa tercipta pola kehidupan yang tersusun secara harmonis dimana setiap anggota masyarakat memiliki akhlaq yang mulia.

Persahabatan

Persahabatan itu adalah ikatan perasaan kasih sayang antara beberapa insan yang dapat saling berbagi, setia, saling menolong, saling memberi, dan bisa menjalani hidup senasib dan sepenanggungan. Persahabatan bisa diibaratkan seperti anjing penjaga rumah dengan majikanya. Karena walaupun dalam keaadaan apa saja majikanya, anjing penjaga tetap setia menjaga rumah dan majikanya. Persahabatan bisa diibaratkan seperti mata dengan tangan kita. Karena disaat tangan kita terluka, mata kita langsung merespon untuk menangis kesakitan. Dan disaat mata menangis, tangan pun merespon untuk menghapus air mata. Persahabatan itu pasti ada suka dan duka. Adakalanya kita senang. Adakalanya juga kita sedih. Disaat senang sahabat ada disamping kita. Disaat sedih sahabat juga disamping kita untuk menemani dan menenangkan agar tidak sedih. Kadang kita dapat menganggap mereka sahabat kita. Tetapi pengakuan mereka, mereka tidak menganggap kita sebagai sahabatnya. Dan mungkin mereka merasa kita dijadikan mereka sebagai musuh. Sebenarnya kita kan tidak menginginkan adanya musuh. Musuh dalam selimut. Kebanyakan itu terjadi dalam kehidupan persahabatan. Sebenarnya kita tidak perlu membahasnya. Apabila kita tidak menginginkan adanya permusuhan tapi mereka menjadikan kita sebagai musuh. Kita lebih baik diam saja. Nanti mereka akan sadar dengan sendirinya. Permusuhan itu sangat jelek didalam kehidupan kita. Tapi permasalahan seperti itu juga dapat diselesaikan dengan cara musyawarah. Tapi tidak gampang menyelesaikan permasalahan dengan musyawarah. Karena paling sulit menentukan kapan akan melaksanakan musyawarah. Mungkin akan susah menyelesaikan masalah tersebut. Tapi kita hanya bisa mengharap akan adanya penyelesaian masalah tersebut.

E-Guest Book


ShoutMix chat widget